SyekhAli Jaber ungkap amalan yang dapat posisi tertinggi di surga. (Foto: Dok RCTI) ADA sejumlah amalan yang dapat posisi tertinggi di surga. Amalan-amalan tersebut memiliki nilai lebih tinggi kedudukannya dari ibadah lainnya. Umat Islam melakukan amalan kebaikan tentu untuk mendapat pahala dan surga dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Para mujahidin fiisabilillฤh, mereka termasuk orang-orang yang akan memiliki kedudukan yang tinggi di dalam surga. Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di dalam surga ada seratus derajat yang Allฤh sediakan bagi orang-orang yang berjihad di jalan Allฤh. Setiap dua derajat seperti antara langit dan bumi Dalam Surga ada seratus tingkatan, Allah menyediakannya untuk para mujahid di jalan Allah, jarak antara keduanya seperti antara langit dan bumi. Karena itu, jika kalian meminta kepada Allah, mintalah Firdaus, karena sungguh dia adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi. Vay Tiแปn Nhanh. Wajah Penduduk Surga Seperti apa tampannya lelaki surga? Bagaimana nanti manusia ketika di dunia wajahnya jelek? sukran Jawab Bismillah was shalatu was salamu ala Rasulillah, wa baโ€™du, Diantara kenikmatan yang Allah berikan bagi penduduk surga, Allah memberikan kepada mereka fisik yang jauh lebih sempurna dibandingkan fisiknya ketika di dunia. Kita akan sebutkan beberapa ciri fisik penduduk surga yang dinyatakan dalam hadis shahih, [1] Tinggi penduduk surga 60 dziraโ€™ hasta. Penduduk surga tingginya sama dengan tinggi nabi Adam โ€“ alaihis salam โ€“ ketika diciptakan, yaitu 60 dziraโ€™. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุขุฏูŽู…ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุตููˆุฑูŽุชูู‡ู ุŒ ุทููˆู„ูู‡ู ุณูุชู‘ููˆู†ูŽ ุฐูุฑูŽุงุนู‹ุงโ€ฆููŽูƒูู„ู‘ู ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุฏู’ุฎูู„ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุตููˆุฑูŽุฉู ุขุฏูŽู…ูŽ Allah menciptakan Adam dengan rupa seperti dia. Panjangnya 60 dziraโ€™โ€ฆ semua orang yang masuk surga seperti bentuk fisik Adam. HR. Bukhari 6227 & Muslim 2834 Dziraโ€™ adalah satuan ukuran panjang. 1 dziraโ€™ sekitar 64 cm sebagaimana dinyatakan dalam al-Muโ€™jam al-Wasith 1/311. [2] Fisiknya tidak berbulu [3] Usia mereka antara 30an tahun Dari Muadz bin Jabal radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ูŠูŽุฏู’ุฎูู„ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ ุฌูุฑู’ุฏู‹ุง ุŒ ู…ูุฑู’ุฏู‹ุง ุŒ ู…ููƒูŽุญู‘ูŽู„ููŠู†ูŽ ุŒ ุฃูŽุจู’ู†ูŽุงุกูŽ ุซูŽู„ุงูŽุซููŠู†ูŽ ุฃูŽูˆู’ ุซูŽู„ุงูŽุซู ูˆูŽุซูŽู„ุงูŽุซููŠู†ูŽ ุณูŽู†ูŽุฉู‹ Ketika penduduk surga masuk surga, mereka dalam kondisi jurdan, murdan dan bercelak. Usia mereka 30 atau 33 tahun. HR. Turmudzi 2545 dan dishahihkan al-Albani. Kata Jurdan [ุฌูุฑู’ุฏู‹ุง] merupakan bentuk jamak dari ajrad [ุฃูŽุฌู’ุฑูŽุฏ] yang artinya orang yang fisiknya tidak berbulu. al-Qamus, hlm. 347 Sementara Murdan [ู…ูุฑู’ุฏู‹ุง] dari kata amrad [ุฃูŽู…ู’ุฑูŽุฏ], yang artinya pemuda yang baru tumbuh kumisnya dan belum tumbuh jenggotnya. al-Qamus, hlm. 407 [4] Tampan mereka seperti Yusuf โ€“ alaihis salam โ€“ [5] Hati mereka seperti Ayub โ€“ alaihis salam โ€“ Dua sifat ini disebutkan dalam 2 hadis Pertama, hadis riwayat Ibnu Abid Dunya dalam kitab sifat ahlli jannah no. 210, dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ูŠุฏุฎู„ ุฃู‡ู„ ุงู„ุฌู†ุฉู ุงู„ุฌู†ุฉูŽ ุนู„ู‰ ุทูˆู„ ุขุฏู… ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุณู„ุงู… ุŒ ุณุชูˆู† ุฐุฑุงุนุง ุจุฐุฑุงุน ุงู„ู…ู„ูƒ ุŒ ุนู„ู‰ ุญุณู† ูŠูˆุณู ุŒ ุนู„ู‰ ู…ูŠู„ุงุฏ ุนูŠุณู‰ ุซู„ุงุซ ูˆุซู„ุงุซูˆู† ุณู†ุฉ ุŒ ูˆุนู„ู‰ ู„ุณุงู† ู…ุญู…ุฏ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุŒ ุฌุฑุฏ ู…ุฑุฏ ู…ูƒุญู„ูˆู† Para penduduk surga ketika masuk surga, tingginya seperti Adam, 60 dzira, tampan seperti Yusuf, di usia seperti Isa sekitar 33 tahun, memiliki lisan seperti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, badan tidak berbulu, berpenampilan muda, dan bercelak. Hanya saja sanad hadis ini dhaif, karena Harun bin Riab โ€“ tsiqah, ahli ibadah โ€“ diperselisihkan apakah mendengar dari Anas bin Malik ataukah tidak. Jamiโ€™ at-Tahshil, hlm. 292. Kedua, hadis dari Miqdam bin Maโ€™dikarib radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ูŠูุญู’ุดูŽุฑู ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูู‚ู’ุทู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุฎู ุงู„ู’ููŽุงู†ููŠ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ูููŠ ุฎูŽู„ู’ู‚ู ุขุฏูŽู…ูŽ ุŒ ูˆูŽู‚ูŽู„ู’ุจู ุฃูŽูŠู‘ููˆุจูŽ ุŒ ูˆูŽุญูุณู’ู†ู ูŠููˆุณูููŽ ู…ูุฑู’ุฏู‹ุง ู…ููƒูŽุญู‘ูŽู„ููŠู†ูŽ Mereka dibangkitkan di usia antara bayi dan manusia tua di hari kiamat, sama dengan bentuk Adam, berhati Ayub, dan setampan Yuuf. Masih muda dan bercelak. Dalam as-Silsilah as-Shahihah no. 2512 dinyatakan bahwa hadis ini memiliki banyak jalur dan semuanya dhaif. Namun jika dikumpulkan bisa saling menguatkan sehingga derajatnya hasan. Karena itu, dalam at-Targhib wa Tarhib, hadis ini dihasankan al-Mundziri. [6] Lelaki diberi kemampuan bisa berhubungan badan 100 kali dalam sehari Dari Abu Hurairah Radhiallahuโ€™anhu, ia berkata diantara para sahabat ada yang bertanya Wahai Rasulullah, apakah kami akan bertemu dengan istri kami kelak di surga?โ€™. Rasulullah Shallallahuโ€™alaihi Wasallam menjawab, ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ุฑูŽู‘ุฌูู„ูŽ ู„ูŽูŠูŽุตูู„ู ูููŠ ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุฅูู„ูŽู‰ ู…ูุงุฆูŽุฉู ุนูŽุฐู’ุฑูŽุงุกูŽ โ€œSeorang lelaki dalam sehari mampu berhubungan baddan dengan 100 bidadariโ€ HR. al-Bazzar dalam Musnad-nya 3525, Abu Nuโ€™aim dalam Shifatul Jannah 169, Ath Thabrani dalam As Shaghir, 2/12 Demikianlah salah satu kesibukan penduduk surga. Sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah Taโ€™ala, ุฅูู†ูŽู‘ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉู ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ูููŠ ุดูุบูู„ู ููŽุงูƒูู‡ููˆู†ูŽ โ€œSungguh para penduduk surga itu dalam kesibukan yang menyenangkanโ€ QS. Yasin 55 Ibnu Masโ€™ud, Ibnu Abbas, Saโ€™id bin Musayyib, Ikrimah, Al Hasan Al Bashri, Qatadah, Al Aโ€™masy, Sulaiman At Taimi, Al Auzaโ€™i semuanya menafsirkan bahwa yang dimaksud ayat ini adalah mereka sibuk menggauli para perawan. Tafsir Ibni Katsir, 6/582 Demikianโ€ฆ Semoga kita bisa bersabar di dunia yang fana ini untuk mengekang hawa nafsu, sehingga kita bisa mendapatkan surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan abadiโ€ฆ Allahu aโ€™lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits Dewan Pembina Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android. Download Sekarang !! didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia. Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR. SPONSOR hubungi 081 326 333 328 DONASI hubungi 087 882 888 727 REKENING DONASI BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 YAYASAN YUFID NETWORK ๐Ÿ” Tanya Jawab Rumah Tangga Islam, Cara Shalat Di Pesawat, Dalil Utang Piutang, Abdulah Taslim, Shalat Masbuq, Pahala Puasa Daud KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28 Jakarta - Keindahan surga juga tidak lepas dari gambaran bentuk penunggu surga dalam keterangan hadits Rasulullah SAW. Diketahui, para penunggu surga dibangkitkan dalam keadaan bentuk nan sempurna tanpa dipengaruhi oleh kondisi bentuk selama di dunia, termasuk soal tinggi Manusia di SurgaDikutip dari An-Na'im Al-Jinsi Li Ahli Al-Jannah karya Syaikh Abdullah bin Qasim Al-Qasimi, dijelaskan bahwa ukuran manusia nan hidup di Surga sama dengan ukuran tinggi tubuh Adam. Sedangkan tubuh Nabi Adam adalah setinggi 60 adalah satuan ukuran nan biasa digunakan oleh orang Arab. Menurut buku Mukjizat Hadits Nabi nan ditulis Dana Nur, jika dikonversi, 60 hasta setara dengan 27,4320 meter alias 30 meter dalam pembulatan. Hal ini juga senada dengan penemuan dalam jurnal Ha Mada Ha Yisraeil B'Angleet V'lvreet dari seorang master biologi Universitas Hebrew nan menyatakan tinggi rata-rata manusia era dulu sekitar 90 kaki alias 27,43 m. Keterangan ini dinukil dari sebuah hadits nan diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ialah Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya tinggi badan para penunggu surga ketika mereka memasuki surga adalah 60 hasta, seperti pohon kurma nan tinggi. Mereka makan buah-buah pohon di surga sembari berdiri." HR Abu NaimHadits serupa juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu. Hadits tersebut menyebut karakter bentuk penunggu surga menurut Rasulullah SAW seperti, mempunyai tinggi sebesar Nabi Adam AS dan berparas setampan Nabi Yusuf ASDisebutkan bahwa ini adalah ukuran tinggi badan nan paling ideal. Mengenai ukuran besar tubuh, terdapat riwayat nan menyebut bahwa ukuran besar tubuh mereka adalah tujuh hasta, tetapi riwayat ini tidak itu, tetap terdapat karakter bentuk lain dari penunggu surga. Beberapa karakter bentuk tersebut di antaranya sebagai Fisik Penghuni Surga1. Tidak BerjenggotAbu Bakar ibn Abu Dawud meriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu mengenai gambaran bentuk penunggu surga, ialah tidak mempunyai jenggot. Nabi Muhammad SAW bersabda,"Para penunggu surga bakal dibangkitkan dengan wajah nan mirip dengan wajah Nabi Adam AS dalam usia antara tiga puluh tiga tahunan. Berambut pendek, belum berjenggot, dan matanya bercelak. Mereka pergi menuju salah satu pohon di surga kemudian mengambil busana dari pohon tersebut. Pakaian mereka tidak lusuh dan masa mudanya tidak bakal pernah habis," HR Abu DawudSanad hadits di atas disebut hasan alias bagus sebagaimana dikutip dari kitab Surga nan Allah Janjikan karya Ibnul Qayyim Tidak MenuaTerkait juga dengan hadits sebelumnya, penunggu surga juga dijelaskan oleh Rasulullah SAW mempunyai tubuh manusia muda usia 33 tahun. Umur ini disebut tetap dan tidak bakal bertambah al Khudri Radhiyallahu anhu meriwayatkan perkataan Rasulullah SAW nan bersabda,"Penghuni surga nan ketika meninggal bumi tetap mini alias telah tua, bakal diubah menjadi pemuda berumur 33 tahun saat di surga. Umur itu tidak bakal bertambah. Demikian pula penunggu neraka." HR At TirmidziKeadaan awet muda bagi penunggu surga juga turut dijelaskan dalam surah Al Waqiah ayat 35-38. Dilansir dari Tafsir Ibnu Katsir, mereka nan meninggal dalam keadaan sudah tua renta bakal dibangkitkan dalam kondisi muda dan menarik saat di perihal ini, Al-Hasan bercerita, suatu ketika ada seorang nenek-nenek nan mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, "Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah semoga Dia memasukkan saya ke dalam surga."Rasulullah SAW menjawab, "Hai Ummu Fulan, sesungguhnya surga itu tidak bakal dimasuki oleh nenek-nenek,"Maka nenek-nenek itu pergi seraya menangis. Lalu, Rasulullah kembali bersabda,"Beritahukanlah kepadanya bahwa dia tidak dapat memasukinya surga dalam keadaan nenek-nenek. Sesungguhnya Allah SWT telah berfirman, 'Sesungguhnya Kami menciptakan mereka bidadari-bidadari dengan buatan nan baru, maka Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.'" HR TirmidziWallahu' Video "Ada Jalan Menuju Surga di Kota Malang, Begini Asal-usulnya!" [GambasVideo 20detik] rah/rah JAKARTA - Surga diciptakan Allah SWT bertingkat- tingkat. Level-level tersebut sesuai dengan amal ibadah penghuninya semasa di dunia. Surga tertinggi dalam riwayat disebut dengan surga Firdaus yang ditempati para Nabi, orang shiddiq benar, pejuang yang mati syahid, dan orang saleh. Selain surga Firdaus, Alquran menyebutkan beberapa nama surga yang lain, seperti Jannah al-ma'wa surga yang kekal, Darul khulud negeri yang kekal, Darus salam negeri yang sejahtera, Darun niqmah negeri ketenangan, Jannatun naim surga yang penuh kenikmatan.Kendati surga dihiasi segala bentuk keindahan, masih ada kenikmatan tertinggi dari seluruh kenikmatan tersebut. Alquran menyebutkan nikmat paling tinggi yang akan dirasakan penghuni surga adalah menyaksikan wajah Allah SWT. Firman Allah SWT, "Wajah-wajah orang mukmin pada hari itu berseri-seri. Memandang Tuhannya QS al-Qiyamah [75] 22-23.Dalam beberapa riwayat diterangkan, pada dasarnya memang tidak seluruh penduduk surga yang mendapatkan kesempatan memperoleh nikmat tertinggi tersebut. Kenikmatan tertinggi itu bersifat eksklusif yang hanya diperuntukkan bagi segolongan orang. Penduduk surga yang beruntung tersebut melihat wajah Allah SWT secara berkala. Mereka meninggalkan nikmat- nikmat surga yang lain untuk datang bertemu Allah SWT secara langsung. Pada dasarnya, penduduk surga adalah orang-orang yang bertakwa. Namun, bukan berarti orang Islam yang tidak sampai ke derajat takwa tak ada harapan memasukinya. Ada mizan pengadilan yang harus dilalui mereka yang tidak mendapatkan akses masuk surga tanpa diadili dan ditimbang amalannya. Jika berat amal kebaikannya, ia masuk surga, dan sebaliknya, jika berat keburukannya, ia masuk neraka. Penghuni neraka pun punya kesempatan masuk surga. Jumhur ulama berpendapat, orang mukmin beriman tidak ada yang kekal dalam neraka. Seberat apa pun siksa neraka yang dide- rita nya, pada akhirnya ia akan dikeluarkan dan dimasukkan ke surga. Para ulama berdalil dari Abu Sa'ad Al-Khudri, bahwasanya suatu saat akan datang seruan Allah SWT kepada penghuni Allah SWT kepada mereka, "Keluarkanlah dari neraka orang yang ada di dalam hatinya iman sekalipun sebesar biji sawi." Lalu, penghuni neraka tersebut dikeluarkan dalam kondisi tubuh yang hitam hangus. Mereka dimasukkan ke dalam nahr al-hayah sungai ke hidupan. Mereka lalu tumbuh seperti tumbuhnya benih di samping tanah yang terkena banjir. HR Bukhari Muslim.

tinggi tinggi dalam surga